Batman Begins - Diagonal Resize 2

Kamis, 28 Januari 2016

My School My Favorite

sedikit kulasan sejarah



Image result for smk kartanegara wates

SMK kartanegara sudah berdiri sejak th.1980an di mana pertama SMK ini adalah SMK pertama dengan bidang keahlian otomotif waktu itu,di karisidenan wates,dan merupakan SMK ke 2 di daerah tersebut.
SMK ini didirikan oleh beberapa guru pengajar yang umum nya semua adalah lulussan fakultas tinggi otomotif dan tenaga guru honorer.dengan lahan yang seadanya sekolah ini didirikan dan dengan fasilitas sekolahan yang di bilang sangat minim pada waktu itu sekolah ini berdiri,diantara nya adalah tempat praktek kerja bangku dan ruang kelas yang kuarang memadahi sekolah.dan beberapa pagar sekolah yang sangat memprihatin kan yaitu : pagar yang terbuat dari bambu.
namun siswa disini tak banyak yang pesimis dengan adanya hal itu mereka tetap semangat dalam hal belajar dan berkarya.
biarpun nama nya sekolah ada anak yang baik maupun yang tidak.ada yang sangat bersemangat kadang juga ada yang kurang punya edialisme dalam belajar.
namun yang terpenting disini adalah para siswa yang memegang teguh prinsip nya masing-masing,dan berpacu kuat pada santai,serius,dan sukses
ia benar ini adalah kata2 yang sering muncul dari lontaran anak2 nya dan merupakan acuan semangat yang memiliki nilai berbeda dari pesan para guru.
sekolah dengan serba keterbatasan waktu itu seringkali dipandang sebelah mata oleh beberapa kalanganmasyarakat.namun bagi saya pribadi di manapun tempat nya telor angsa toh akan menjadi angsa juga kelak di kemudian hari,biar saat masih kecilnya kadang sering diserupakan dengan bebek,.,.,.,.yang terpenting adalah di mana usaha nya untuk tetap dapat menjadi sesuatuhal yang besar kelak

konsep dari sekolah sendiri sangat memberikan banyak hal yang memfasilitasi anak didik nya dengan banyak kemudahan kraetifitas yang tinggi.
pada pertengahan masa sekolah saat itu yaitu kira-kira sekitar thn 1990 sekolah sudah mulai menetralisir dan mengambangkan sedikit demi sedikit,.dari tiap kelulusan nya dengan harpan para pengajar yang banyak berkorbankan cucuran kringat untuk membesarkan nama-nama ank didik nya kelak di kemudian hari, program otomotif telah selesai di garap oleh tenaga pengajar yang sangat berpengalaman dan handal di tiap-tiap bidang nya.dan menghasilkan beberapa lulusan yang tak dapat di lihat dengan mata yang berkaca hitam perlu banyak swim dan pertimbangan karna lulusan nya di setiap tahun-tahun perkembangan nya memberikan hasil yang cukup memuaskan yaitu, tak jarang yang telah sukses menyabet dan mengisi banyak lapangan kerja di bidang otootif.dengan banyak pula terciptanya lapangan-lapangan kerja kecil atau bisa di sebut usaha mandiri.
dan tak jarang juga yang berhasil menjadi guru-guru.spd.
dll.

FONDASI IT
tepat nya th.ajaran 2006-2007
sekolah ini menambahkan program didik keahlian yang ke dua.yaitu TKJ(tekhnik komputer & jaringan)

saat itu program keahlian ini diadakan banyak sekali problem yang harus di mulai seperti hal nya saat mulai nya didirikan sebuah lembaga ajar.
namun dengan sedikit cucuran kasih dan jutaan do'a dari berbagai kalangan yang mendukung tercipta dan terbangun nya sekoklah ini akhir nya jadilah dan terbuka resmi jurusan TKJ
yang saat itu pada pendaftaran pertama nya pendaftarnya hanya terdiri dari
sekitar 7 anak didik.dan diantaranya 7 anak itu adalah aku.dan mungkin aku adalah anak pertama yang masuk mendaftar pada jurusan ini.

masa MOS bagi siswa thn ajaran baru 2006-2007 pun dimulai.,
dengan keketatan,dari sikap disiplin,hormat,saling menghargai dan lontaran ucapan do'a upaca pembukaan MOS pun menandai mulainya sebuah masa uji coba(penjajakan) siswa pantas atau tidak nya menjadi siswa SMK tersebut.
masa MOS terjadwal dan terlaksana dalam rentah waktu 7 hari.
masa MOS siswa dalam jurusan TKJ ini hanyalah 8 anak bertambah 1 anak baru dari pindahan sekolah SMK dari Kab. kediri.
masa ajaran baru yang diawali dengan 7 anak yang tak pernah banyak dasar pendidikan dan pengetahuan di bidang TKJ
waktu kurun 1pekan pun terjadi anggota personil pun bertambah 3 anak pindahan dari mesin (otomotif)
dan semakin bertambah di tiap bulan nya hingga mencapai 23 anak.namun terbatas nya fasilitas sekolah yang hanya ada pada 9 buah PC siswa dan 1 PC pengajar. pun masalah sering terjadi.
saat pengejaran materi seharus nya sudah mencapai titik yang cukup hanya berputar2 dalam satu bab.mendasar saja (DOS)namun karna itulah yang membuat angkatan th ini sangat banyak
pengetahuan DOS di bandingkan angkatan sesudahnya.
kenaikan kelas 2 thn ajaran 2007-2008 sekolah merenofsi pagar sekolah yang hanya terbuat dari seuntas bambu menjadi teralis besi dan berdesain lebih elegan.akhir nya sekolah pun terlihat menjadi sebuah lembaga ajar yang berkembang.ditangan dingin seorang kepala sekolah sekolah itu dibawa nya menuju sekolah yang lebih berpotensi
dan ditangan-tangan para pengajar yang sangat terampil,disiplindan berdedikasi sekolah itupun melahirkan anak-anak dengan berbagai keahlian dan kepribadian yang beraneka ragam.,
namun yang jelas meraka menjadi tumbuh orang yang lebih dewasa,.dan siap menatap hari-hari esok nya.
dan sampai saat berita ini di ketik para sesepuh sekolah yang sangat saya hargai mereka tetap melakukan perkembangan demi perkembangan.

VOLY of generation
kira-kira tgl 28 juli desember 2008 sekolah mendapatkan kepercayaan pengembangan mutudan kualitas sekolah berupa dana kucururan pemerintah berupa PC(komputer) dan lain-lain.,
perkembangan demi perkembangan di raih sekolah termasuk beberapa medali olah raga voly yang di raih tanpa sungkan dan tundukan kepala nya di tingkat SMA sederajat.karisidenan wates-kediri.
prestasi demi prestasi sekolah di kembangkan.,walaupun kadang masih banyak hal ini yang perlu di benahi.,tapi waktu yang akan jadi saksi usaha semua keluarga besar SMK kartanegara.

keterampilan dasar-dasar SEKOLAH
hanya ada dua program keahlian saat ini yaitu
#otomotif
#TKJ (tekhnik komputer & jaringan)

Kamis, 21 Januari 2016

Tips Ala Rasulullah Meredam Amarah

Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya?

Tips Ala Rasulullah Meredam Amarah


Oleh:Anandia Redika Pangestu

MARAH dan emosi adalah tabiat manusia. Oleh karena itu, agama memerintahkan kita untuk mengendalikan kemarahan itu, agar tak sampai menimbulkan dampak negatif. Al-Khaththabi menafsirkan ucapan Nabi pada salah seorang sahabat;
لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ.
“Janganlah marah dan bagimu surga.” (HR. Al-Thabrani), dengan penjelasan: Jauhilah hal-hal yang membuatmu marah atau dapat memicu kemarahanmu.
Dijelaskan secara medis, marah berlebihan dapat memiliki dampak serius pada kesehatan seseorang. Ketika marah, tubuh seseorang akan melepaskan hormon-hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Bila terlalu banyak, hormon tersebut dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan masalah kesehatan.
Saat marah, kita akan merasa jantung berdebar dan bernapas lebih cepat. Bila marah tingkat tinggi, akan terjadi ketegangan di bahu atau bahkan hingga mengepalkan tangan. Jika mengalaminya, Anda sebaiknya segera mengendalikan diri agar tidak berlanjut.
Menahan marah itu memang bukan pekerjaan mudah. Karenanya Nabi mengumpamakan orang yang dapat mengendalikan kemarahan dan emosinya, sebagai orang terkuat. (lihat: Fath al-Bari, 10/520).
Nabi juga melarang umatnya untuk marah, namun jika marah, Nabi telah banyak mencontohkan bagaimana seharusnya mengendalikan rasa amadalah. [Baca juga: Beginilah Marahnya Rasulullah]
Berikut beberapa cara untuk meredam kemarahan, sesuai petunjuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassallam:
1. Membaca Ta’awwudz. Rasulullah bersabda “Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu A’udzu billah minasy syaithaanir rajim (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk).” (HR. Bukhari Muslim).
2. Berwudlu. Rasulullah bersabda, “Kemarahan itu dari setan, sedangkan setan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah berwudlulah.” (HR. Abu Dawud).
3. Mengubah posisi. Dalam sebuah hadits dikatakan, “Kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah.” (HR. Abu Dawud).
4. Diam. Dalam sebuah hadits dikatakan, “Ajarilah (orang lain), mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah.” (HR. Ahmad).
5. Bersujud, artinya shalat sunnah mininal dua rakaat. Dalam sebuah hadits dikatakan “Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud).” (HR. Tirmidzi).*
Penulis adalah pengurus MIUMI Malang. Artikel merupakan salah satu bagian dari buku “The Amazing Rasulullah: Menguak Sisi Unik dan Inspiratif Keseharian Nabi Muhammad” yang segera akan terbit.

Pengertian Sabar Sesuai Pandangan Islam


Pengertian  Sabar Sesuai Pandangan Islam

 Banyak di antara kita yang ingin tahu pengertian sabar itu seperti apa dan bagaimana pandangan islam tentang sabar.  Mari kita pelajari pengertian sabar satu demi satu agar kita benar benar memahami makna sabar itu sendiri.
Sabar berasal dari kata “sobaro-yasbiru” yang artinya menahan. Dan menurut istilah, sabar adalah menahan diri dari kesusahan dan menyikapinya sesuai syariah dan akal, menjaga lisan dari celaan, dan menahan anggota badan dari berbuat dosa dan sebagainya. Itulah pengertian sabar yang harus kita tanamkan dalam diri kita. Dan sabar ini tidak identik dengan cobaan saja. Karena menahan diri untuk tidak bersikap berlebihan, atau menahan diri dari pemborosan harta bagi yang mampu juga merupakan bagian dari sabar. Sabar harus kita terapkan dalam setiap aspek kehidupan kita. Bukan hanya ketika kita dalam kesulitan, tapi ketika dalam kemudahaan dan kesenangan juga kita harus tetap menjadikan sabar sebagai aspek kehidupan kita.
Pandangan Islam Tentang Sabar
Setelah kita tahu tentang pengertian sabar maka kita pelajari tentang pandangan islam tentang sabar. Sesuai pandangan islam Sabar itu ada berbagai macam, antara lain :
  1. Sabar dalam menjalankan perintah Allah SWT
Menahan diri kita agar tetap istiqomah dalam menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT adalah bagian dari perintah Allah SWT. Kita harus tetap sabar menjalankan itu semua, karena Allah telah menjanjikan surga bagi hamba-Nya yang menjalankan perintah-Nya dengan baik sesuai syariat yang telah Allah SWT turunkan. Mulai dari shalat, zakat, puasa, dakwah, dan lain-lain. Itu semua harus kita jalani dengan sabar.
  1. Sabar dari apa yang dilarang Allah SWT
Tenar sekali salah satu lagu yang dinyanyikan oleh Raja Dangdut H.Rhoma Irama dimana ada sebagian liriknya yang berbunyi “mengapa semua yang asik-asik, itu diharamkan? mengapa semua yang enak-enak itu dilarang?” karena semua itu adalah memang godaan setan yang merayu kita dengan kenikmatan-kenikmatan dunyawi. Semua kenikmatan itu hanya semua, karena jalan yang ditunjukan oleh setan itu tidaklah berakhir kecuali di neraka. Dan kita sebagi umat Islam harus bersabar dari apa yang dilarang oleh Allah SWT. Yakinlah bahwa semua larangan itu pasti ada maksudnya. Tidaklah Allah SWT melarang kita untuk berbuat dosa, kecuali dalam dosa itu pasti ada sebuah kerugian yang akan didapat jika kita melakukannya.
  1. Sabar terhadap apa yang telah ditakdirkan Allah SWT
Jika ada salah satu dari kita ditakdirkan dengan kondisi fisik yang kurang, maka kita juga harus tetap bersabar. Karena bersabar dengan ketentuan Allah SWT merupakan salah satu dari macam sabar. Dan balasan lain dari sabar kita itu adalah surga. Rasulallah SAW bersabda: sesungguhnya Allah SWT berfirman“Jika hambaku diuji dengan kedua matanya dan dia bersabar, maka Aku akan mengganti kedua matanya dengan surga” (HR. Bukhori).
Semoga Allah SWT menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang sabar dalam menjalankan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan dari apa yang telah ditakdirkan-Nya. Dan kita harus tetap melatih sifat sabar ini dalam kehidupan kita sehingga nantinya kita akan dapat menyikapi semua aspek hidup ini dengan sabar. wallau’alam, 

Tips Merawat Hijab

Jilbab masa kini terbuat dari bahan kain yang makin beragam. Oleh karena itu, perawatannya juga tidak bisa disamakan, Ladies. Bagaimana dong cara merawat jilbab yang baik? Ikuti langkahnya berikut ini.

1. Jilbab Paris
Jilbab semacam ini biasanya bahannya tipis dan nyaman. Untuk mencucinya, Anda cukup menggunakan air sabun ketimbang deterjen. Jangan mengucek terlalu keras bila ada noda yang tertinggal. Jemur jilbab di tempat yang rindang sehingga tidak terpapar sinar matahari langsung. Begitu pula dengan menyetrika, gunakan suhu yang sedang hingga rendah. Jangan langsung menggosok jilbab, tapi coba dulu pada alas setrika untuk mengukur suhu panas setrika.

2. Jilbab Bahan Kaos/Rayon
Jilbab rayon/kaos bisanya memiliki elastisitas atau kelenturan yang baik, namun jangan terlalu sering membuatnya tertarik karena bisa membuat bahan menjadi molor dan tidak bagus bentuknya. Karena warna jilbab kaos cukup pekat, sendirikan saat mencuci agar tidak luntur. Cara mencuci dan menjemurnya tidak berbeda dengan jilbab paris, hanya saja, kita bisa menggunakan deterjen sebagai pembersih. Setrika dengan suhu sedang karena bahannya cukup tebal.

3. Jilbab Chiffon
Jilbab chiffon sangat ringan dan butuh perawatan khusus. Untuk membersihkan bahan semacam ini, kita harus mencucinya dengan manual dan menggunakan air sabun. Menguceknya pun harus sangat hati-hati agar tidak mengubah bentuk dan warna bila chiffon Anda memiliki corak. Segera cuci kerudung setelah Anda menggunakannya seharian dan saat menyetrika, lapisi dengan kain agar tidak berinteraksi langsung dengan panas setrika.

4. Jilbab berpayet
Hindari menggunakan deterjen. Pakai lah larutan air dan shampoo, namun jangan pula merendam terlalu lama. Jangan memeras bagian yang berpayet karena bisa jadi merusak tatanannya. Jemur dengan diangin-anginkan sudah cukup untuk menjaga bentuk dan warna jilbab payet.

5. Jilbab Viscose
Jilbab seperti ini terasa lembut dan dingin di kulit, warnanya juga sedikit mengkilap dan mirip seperti rajutan. Untuk merawat jilbab ini, jangan merendam terlalu lama karena bisa merusak jilbab. Jemur dengan diangin-anginkan dan setrika dengan panas rendah sudah bisa membuat jilbab Anda licin. Perhatikan penggunaan peniti, bros dan jarum pentul karena beberapa viscose mudah berlubang bila disemati peniti.
Perhatian khusus pada jilbab akan membuatnya awet dan tetap cantik saat digunakan. Jadi jangan sampai salah perawatan ya

Hijab Monochrome Tutorial n Tips Fashion Style

Artikel kali ini membahas tentang Hijab Monochrome Tutorial. Sebuah Fashion style yang tingkat popularitasnya seperti gelombang laut,  naik turun. Sebentar naik lalu kemudian turun dan naik lagi. Namun setidaknya, untuk beberapa waktu belakangan ini sedang berada di atas cukup lama.
Yang asyiknya, untuk beberapa waktu terakhir ini justru para Hijabers Indonesia yang memeriahkan gaya hijab hitam putih di masyarakat. Lalu, bagaimana dengan kalian? Apakah sudah cukup mendapatkan informasi tentang bagaimana gaya hijab yang lagi “IN” ini yang sesuai dengan style kalian sebagai hijabers? Jika belum, simak artikel dari Atisomya Hijab berikut :
Hijab Monochrome Tutorial n Tips Fashion Style

Gaya Hijab Monochrome sebagai trend fashion memberi tekanan pada warna yang digunakan sebagai komposisi dalam padu padan pakaian. Unsur warna yang tergolong dalam kriteria hijab monochrome style ada 3, yaitu Hitam, Putih dan Abu-abu. Meski terlihat monoton, gaya hijab monochrome ternyata bisa terlihat edgy jika padu padannya tepat.
Ada beberapa selegram hijab Indonesia yang memberi contoh dengan baik tentang bagaimana mix n match hijab style dengan warna-warna monochrome. Salah satunya adalah Aghnia Punjabi, yang pernah menjadi model salah satu produk busana kami seperti terlihat dibawah ini.
Midi-Dress-Tiedye-Atisomya
“Untuk produk yang dikenakan Aghnia Punjabi diatas, anda bisa lakukan pemesanan melalui: Line : hijab_id atau Sms/whatsapp : 0838 483 777 33. Silahkan klik foto diatas untuk varian dress black n white lainnya”
Walau warna-warna monochrome terlihat aman, kalian juga perlu cerdik saat lakukan kombinasi antara dua warna atau menetapkan padananya. Perlu jeli dalam memilih motif, materi bahan, komposisi juga aksesoris yang jadi pelengkapanya. Berikut Beberapa hal yang patut kalian perhatikan :
Hijab Monochrome Tutorial n Tips Fashion Style (19)

1. Memahami Struktur Tubuh

Kalian perlu kenal dengan baik tubuh kalian, karakter nya seperti apa, strukurnya bagaimana. Ini adalah tips dasar dalam fashion style apa saja, termasuk juga buat hijab fashion style. Semakin baik dalam mengenalnya maka semakin mudah untuk menentukan pilihan model pakaian yang cocok buat kalian. Khusus untuk Hijab Monochrome Tutorial beberapa hal ini patut kalian perhatian, jika perlu dicatat :) :
Hijab-Style-Hitam-Putih
Apabila tubuh pada bagian atas strukturnya lebih besar dibandingkan dengan bagian bawah, sebaiknya warna gelap (hitam atau abu) lebih difocuskan pada bagian ini. Sedangkan warna putihnya diaplikasikan pada bagian yang ramping. Alternatif lainnya, biarkan hitam mendominasi sedangkan warna putih dijadikan aksen pada pinggiran pakaian. Kalau bagian bawah tubuh ternyata lebih besar, maka gunakan warna gelap sebagai alat untuk menyamarkan. Contoh, pakailah setelan blus dengan warna putih yang dipadukan rok atau celana berwarna gelap.
Kalau ingin menonjolkan bagian tubuh tertentu, misalnya kaki atau bentuk pinggang, maka gunakan warna terang untuk focus di bagian ini.
Hijab Monochrome Tutorial n Tips Fashion Style (16)

2. Pemilihan Motif yang Cermat

Motif hitam dan putih yang dipadukan dengan baik pada busana wanita menjadikan penampilan terlihat lebih ekspresif, karena cenderung kontras. Kalian bisa juga lakukan tabrak motif, ini seru untuk dilakukan. Penampilan menjadi semakin terlihat modern dan tetap cantik. Namun harus hati-hati ya. Sebaiknya pahami dulu triknya. Berikut triknya :
Hijab Monochrome Tutorial n Tips Fashion Style (15)
Bila kalian memilih motif bunga, buat yang tubuhnya besar sebaiknya pilihlah motif bunga dengan ukuran kecil. Kenapa ? Sebab busana dengan motif kecil, akan membuat si pemakai akan terlihat ramping. Sedangkan jika memilih motif bunga dengan ukuran besar-besar bisa menjadikan pemakainya akan terlihat montok berisi. Maka, buat yang merasa tubuhnya mungli atau ramping, bolehlah pilih motif bunga besar, namun jika sudah merasa besar, sebaiknya hindari motif bunga dengan ukuran besar.
Hijab Monochrome Tutorial n Tips Fashion Style (4)
Motif polkadot, baik berbentuk bola atau titik-titik bisa juga jadi pilihan. Motif kece ini, dapat memberi efek ilusi yang berbeda pada penampilan. Kalau ingin terlihat berisi, kalian bisa memilih untuk menggunakan pakaian warna putih dengan patern motif berbentuk titi-titik. Jika ingin terlihat ramping, maka pilih gaun warna hitam yang bermotif bola-bola besar. Busana dengan patern berbentuk garis juga dapat dijadikan pilihan. Kalau yang tubuhnya mungil atau ramping, pilihlah motif garis-garis horizontal. Sedangkan buat yang tidak merasa ramping, pilih yang bentuknya vertical. Jadi pemilihan motif itu patut diperhatikan ya dears. Bila salah, alih-alih bikin cantik malah jadi terlihat kedodoran. Jangan sampai salah ya, kan udah baca Hijab Monochrome Tutorial dari atisomya hijab :).
Hijab Monochrome Tutorial n Tips Fashion Style (11)

3. Jeli memilih Bahan dan Teksturnya

Pengetahuan tentang bahan yang digunakan untuk busana, adalah hal wajib lainnya yang harus dikuasai untuk pemilihan gaya busana kalian. Sebab pemilihan material yang tepat, juga salah satu kunci penampilan. Tentang bahan, yang berkait dengan Hijab Monochrome Tutorial ini gambarannya adalah sebagai berikut :
Tampil Glamour
Jika kalian ingin ber penampilan glamour, yang tampak wah. Pilihlah busana dari kain sifon, satin atau sutra. Ketiga bahan ini, memiliki karakter silky yang gemerlapan, ringan juga mudah melayang. Busana dengan bahan berkarakter glamour ini, akan menjadikan tampilan Hijab Monochrome akan terlihat mewah dan berkelas.
Gaya Casual Hijab Monochrome
Sedangkan material seperti kain Katun atau Rayon bisa kalian jadikan pilihan untuk busana hijab monochrome yang casual. Pilih paduan dari bahan ini pada Rok Panjang, Celana, Blus atau Blazer.
Hijab-Laudya-Chintya-Bella
uka dengan kain beludru ? meski banyak yang tidak suka, karena kesannya yang berat, namun apabila dikenakan dengan pas akan terlihat elegan lho. Kalian bisa juga jadikan sebagai aksen untuk busana hijab kalian, seperti mengenakan cardigan dari beludru berwarna gelap sebagai aksesoris tampilan.

2. Pemilihan Aksesories untuk Gaya Hijab Monochrome

Sebenarnya, tidak selalu harus memilih aksesories dengan warna-warna monokrom aja sih. Bahkan kalau mau, dikombinasikan dengan warna-warna kontras bisa keren juga. Malah bisa bikin tampilan kalian terlihat stylish dan edgy.
Misalnya, pilihlah aksesories dengan warna pastel atau warna-warna lighten yang menyala. Warna pastel yang girly atau warna light dapat menjadikan tampilah hijab style monochrome kalian bisa lebih berkarakter. Contohnya, tas kulit dengan warna nude atau sepatu merah menyala yang solid dan seksi.
Hijab Monochrome Tutorial n Tips Fashion Style (3)
Hijab Monochrome Tutorial n Tips Fashion Style by Atisomya Hijab
Dapat juga menambahkan kalung besar berwarna bling-bling dengan detail bebatuan untuk mempercantik tampilan sehingga lebih terlihat glamour.
Apabila mau tampil casual, padukan saja gaya hijab monochrome kalian dengan ikat pinggang, tas besar dan kacamata dengan warna senada.
Itulah beberapa hal yang perlu kalian perhatian saat mengenakan gaya busana hitam putih, agar terlihat keren dan lebih cantik. Semoga artikel Hijab Monochrome Tutorial n Tips Fashion Style ini dapat menambah pengetahuan tentang gaya busana hijab yang terbaik dan terkece.








Rabu, 20 Januari 2016

PERKEMBANGAN HIJAB DI DUNIA

Image result for perkembangan hijab dunia
Kerudung/Hijab/Jilbab awalnya adalah sebuah benda yang kemunculanya akibat dari dorongan syariat, artinya munculnya ide budaya materi Kerudung/Hijab/Jilbab adalah berasal dari hukum Alloh yang jelas, sudah diberi definisi dan ketentuan apa yang dimaksud, dan dalam kadar seperti apa sesuatu bisa disebut sebagai sebuah Kerudung/Hijab/Jilbab (Al ~ Qur’an surat An – Nur (24): 31). Sehingga manusia tinggal memahami kemudian mewujudkanya. Dalam konteks ini, penulis menafsirkan awalnya Kerudung/Hijab/Jilbab masih sebatas sebagai fungsi teknis, artinya baru sebatas sebagai sebuah benda yang memiliki fungsi untuk menutupi bagian tubuh yang dilarang untuk dilihat oleh orang lain, untuk menghindari maksiat bagi yang melihat( Al ~ Qur’an surat Al – Ahzab (33): 59). Kemudian fungsi Kerudung/Hijab/Jilbab tidak hanya sebatas sebagai fungsi teknis saja. Karena dalil tidak sebatas itu dalam memerintah, akan tetapi Kerudung/Hijab/Jilbab juga sebagai sebuah identitas bagi si pemakainya. akibatnya masyarakat Arap yang memakai Kerudung/Hijab/Jilbab sesuai syariat memiliki identitas sosial baru, yaitu sebagai seorang wanita muslim yang dihormati dan lelaki segan dan tidak menggangu, demikianlah catatan sejarah berkata. Sehingga jika Kerudung/Hijab/Jilbab dikaitkan sebagai sebuah identitas sosial kaitanya dengan keagamaan, maka pembacaan Kerudung/Hijab/Jilbab berkembang lagi, tidak hanya sebatas teknofak, dan sosiofak akan tetapi fungsi ideofak otomatis juga melekat karena Kerudung/Hijab/Jilbab adalah bagian dari syariat agama islam, yang tak lain islam sebagai sebuah ideologi bagi sebagaian manusia dimuka bumi ini.
Abad ke 7 adalah abad dimana awal perintah berkerudung/berhijab, dalam konteks abad ke 7 di semenanjung Arabia, kondisi sosial masyarakat jauh dari pengaruh peradaban dua imperium besar yaitu Romawi dan Persia.(lihat: sejarah Muhammad, M Husein Haekal) Hal ini sebagai dampak dari geomorfologi Arab yang terpencil dan terkukung dari pegunungan dan padang pasir, hal ini berdampak pada pengaruh budaya yang cukup kecil terjadi, sehingga apa yang dikembangkan oleh masyarakat masih sesuai dengan doktrin yang ada di lingkungan masyarakat Arab. Kerudung/Hijab/Jilbab sebagai sebuah hasil pemahaman atas dalil agama juga belum mengalami perubahan akibat pengaruh dua pusat kebudayaan dan masih sesuai dengan makna, dan ketentuanya, yang dimaksud disini sesuai dengan dalil adalah Kerudung/Hijab/Jilbab berarti: kain penutup kepala sehingga kain menjulur hingga dada. Hal ini dapat ditarik sebuah pengetian bahwa masyarakat pendukung kebudayaan Kerudung/Hijab/Jilbab pada awalnya masih memegang teguh ketentuan-ketentuan dalil tentang Kerudung/Hijab/Jilbab, dan belum terfikirkan untuk merubah makna Kerudung/Hijab/Jilbab. Pasca islam pada abad ke 9-12 mengalami perkembangan dan persebaran mengalami akulturasi dengan kebudayaan lainya, misalnya di sebagaian Negara timur-tengah berkembang model Kerudung/Hijab/Jilbab dengan cadar, burqa, niqop, dan masker, kemudian berkembang pula di Nusantara atau Melayu abad 19 Kerudung/Hijab/Jilbab selendang yang tidak menutupi penuh kepala, dan hanya di selampirkan. di kawasan timur juga berkembang Kerudung/Hijab/Jilbab dengan motif hiasan tertentu sesuai dengan konteks lingkunganya, tidak sebatas polos tanpa motif, dan lain sebagainya. Hal ini menggambarkan bahwa ada sebuah perkembangan dalam berupaya untuk menafsiakan Kerudung/Hijab/Jilbab. Faktorya tentu banyak, hal ini terkait dengan kondisi sosial budaya, lingkungan, dan pemahaman atas dalil agama.
Singkatnya dalam konteks kondisi sosial-budaya misalnya: pendapat yang masih menjadi perdebatan para ahli, bahwa khusunya di Jawa pada abad 19, masih sedikit masyarakat yang memakai Kerudung/Hijab/Jilbab sesuai ketentuan dalil, hanya sebatas selendang yang diselampirkan di kepala, hal ini sebagaian berpendapat bahwa, hal ini sebagai dampak pola penyebaran agama islam yang dilakukan oleh Wali Songo, yang sangat toleran dengan budaya lokal, sehingga pada waktu itu Wali Songo baru menyampaikan masalah Teologis belum sampai pada masalah fiqih Kerudung/Hijab/Jilbab, karena menyadari bahwa hal ini akan merubah budaya berpakaian masyarakat jawa yang sangat mencolok. Contoh lain dalam konteks kondisi lingkungan alam: misalnya pada masyarakat di Melayu, yang memakai Kerudung/Hijab/Jilbab dengan bahan dan motif yang lebih variatif, hal ini menggambarkan kondisi bahan baku Kerudung/Hijab/Jilbab, yang sesuai dengan kondisi sumber daya alam masyarakat pendukungnya. Dan contoh yang terakhir adalah perubahan Kerudung/Hijab/Jilbab karena pemahaman dalil agama yang menyebabkan berubahanya Kerudung/Hijab/Jilbab. Misalnya saja Cadar yang masih menjadi perdebatan para ulama dalam hal keharusanya memakai.
Dari semua proses dari awal pemahaman manusia atas dalil agama yang menyebutkan keharusan berkerudung/berhijab, hingga abad selanjutnya dalam proses perubahan Kerudung/Hijab/Jilbab dapat dimaknai bahwa manusia pendukung budaya materi Kerudung/Hijab/Jilbab memiliki pola fikir pada dimensi Kerudung/Hijab/Jilbab sebagai sebuah benda materi sacral, karena ini adalah perintah Alloh, sehingga tidak ada inovasi yang berarti, jika ada hal ini disebabkan karena factor-faktor yang sebenarnya bukan melenceng dari anggapan kesakralan itu sendiri, ini hanya terkait dengan factor teknis saja, belum beranjak pada masalah pergeseran ideologi.

Memaknai Fenomena Perubahan Budaya Materi: Kerudung/Hijab/Jilbab Kreatif
Yang dimaksud Kerudung/Hijab/Jilbab Kreatif dalam hal ini adalah sebuah Kerudung/Hijab/Jilbab yang penulis anggap hilang dari sisi nilai-nilai ideologis sebagai dasar kemunculnya, dan bergeser yang lebih menonjol pada sisi gaya hidup atau sebuah mode. Sehingga Kerudung/Hijab/Jilbab disini mengalami pergeseran makna, dari sacral menjadi profane. Kerudung/Hijab/Jilbab kreatif hari ini juga telah menjadi symbol-simbol lapisan sosial, tentusaja maksud penulis bukan sebatas symbol lapisan sosial dalam kontek antara agama, seperti pada permulaan munculnya Kerudung/Hijab/Jilbab itu sendiri, akan tetapi sebagai sebuah symbol lapisan sosial dalam kontek klasifikasi tingkatan ekonomi. Selanjutnya penulis juga menemukan sebuah fenomena yang cukup menarik bahwa fenomena Kerudung/Hijab/Jilbab kreatif telah menarik segelintir orang untuk mengapresiasi melalui sebuah perkumpulan yang dipersatukan atas dasar budaya materi ini. Ternyata hobi, kegemaran dan bisnis memakai Kerudung/Hijab/Jilbab ini mengispirasikan sekelompok wanita untuk mendirikan sejumlah situs untuk mempromosikan dan kemudian mempunyai basis massa dan visi-missi tertentu.
Kemudian munculnya Kerudung/Hijab/Jilbab kreatif juga menumbuhkan sebuah klasifikasi yang baru, hal ini sebuah fenomena yang biasa dalam konteks zaman sekarang. Misalnya kita berangkat dari sebuah contoh, agar mudah menggambarkan hal ini. Lagam atau model pada budaya materi celana jeans misalnya, tahun 70-an umum telah berkembang model calana jeans cutbrai, baru pada tahun 90-an model ini sempat menghilang, dan kembali muncul tahun 2007. Kemudian model ini tahun 2010 menghilang karena model celana jeans pensil. Gaya celana pensil ini secara otomatis akan menganeliasi gaya cutbraiy, sehingga jika ada remaja yang masih memakai celana jeans cutbraiy saat ini dalam perspektif klasifikasi fashions dia akan masuk pada golongan mode kuna. Hal ini terjadi secara otomatis, sehingga celana pensil dalam waktu sekejap menjamur dan dipakai segala lapisan masyarakat yang selalu tidak mau ketinggalan mode. Nampaknya begitu juga dengan Kerudung/Hijab/Jilbab ini. Kerudung/Hijab/Jilbab ini mulai menjamur,apalagi dengan dukungan media massa dan elektronik, Kerudung/Hijab/Jilbab ini siap-siap akan menjadi pusat perhatian baru, sehingga masyarakat akan banyak memburu model ini. Dalam perkembangan waktu seperti yang berlaku pada celana jeans, bahwa jika masih ada yang menggunakan Kerudung/Hijab/Jilbab “formal” maka secara otomatis dia akan masuk dalam klasifikasi gaya era masa lalu, tentu hal ini melalui kacamata masyarakat pengagum mode.
Kemunculan mode ini memang tidak datang sesederhana seperti apa yang kita banyangkan. Kemunculan ini tentu melalui beberapa fase dan kepentingan. Ada beberapa tahapan yang penulis jabarkan disini tentu dalam kontek Indonesia. Pertama: bahwa munculnya Kerudung/Hijab/Jilbab yang marak di Indonesia baru muncul pasca tumbangnya rezim Orde Baru. Pada waktu itu ditandai dengan munculnya kerudungisasi dikalangan masyarakat kampus. Orde Baru adalah dimana Kerudung/Hijab/Jilbab menjadi sebuah hal yang masih awam untuk dipakai. Hal ini memang sangat terkait dengan situasi politik dan budaya pada masa itu. Peperangan yang panjang pasca kemerdekaan, sampai kondisi pemerintah yang antipati terhadap gerakan ekstrimis kanan yang terwakilkan oleh gerakan DII dan Negara Islam Indonesia hingga terakhir tragedi Tanjung Priok berdampak pada pengamalan agama islam. Selain itu juga kebijakan pemerintah yang cukup represif terhadap pengawasan kegiatan pengamalan agama dan siar islam yang dilakukan sejumlah organisasi islam juga berdampak pada sosialisasi atas Kerudung/Hijab/Jilbab ini, sehingga dampaknya sangat terlihat pada masa Orde Baru sedikit muslimah yang memakai Kerudung/Hijab/Jilbab. Kedua: era tahun 90-an, pemerintah cukup mulai memperhatikan kehidupan beragama. Hal ini sebagai sebuah dampak dari kehidupan pribadi Soeharto yang sudah mulai berusia lanjut. Religiusitas Soeharto meningkat ditandai dengan berangkatnya haji dan umroh yang selalu dipertontonkan melalui media, hal ini dampaknya cukup bagus, kelonggaran beragama mulai ditunjukan dengan beberapa surat keputusan presiden yang dikeluarkan.
Ketiga: pasca reformasi ada sekolompok masyarakat yang menginginkan kehidupan islami di setiap lini aktivitas, dan juga dibarengi dengan kebebasan berekspresi, hal ini semakin mempermudah segala aktivitas hidup sesuai dengan ideologi masing-masing. Keempat: kemudian fase yang terakhir inilah yang menyuburkan symbol-simbol agama dipakai dalam kehidupan, termasuk Kerudung/Hijab/Jilbab. Sebuah catatan yang penulis tekankan adalah pada awalnya masyarakat belum berfikiran akan memodifikasi gaya Kerudung/Hijab/Jilbab mereka. hal ini tentu saja dapat dipahami bahwasanya, masyarakat baru belajar memakai simbol baru yang sebenarnya sudah lama dikenal, dampaknya adalah normative, dan masih sesuai dengan ketentuan yang selaras dengan dalil.
Fase selanjutnya memang Kerudung/Hijab/Jilbab menjadi trend masyarakat muslimah indonesia. hal ini mendorong pula dimunculkanya aturan-atruran yang melegalkan Kerudung/Hijab/Jilbab, terutama di instansi-instansi islam yang sebagai lembaga pendukung kebudayaan ini. Dampaknya massive Kerudung/Hijab/Jilbab menjadi hal yang biasa atau lumrah pada perkembangan selanjutnya. Kelumprahan inilah sebenarnya akar dari sebuah upaya desakralisasi Kerudung/Hijab/Jilbab itu sendiri, ditambah penekanan pada esensi kewajiban berkerudung bagi seorang muslimah mulai ditinggalkan, dan hanya sebatas peraturan berkerudung yang diberlakukan, terutama untuk sekolah islam. Tentu saja hal ini tidak mewadahi jikalau muncul sebuah apologistik, terhadap esensi berkerudung.
Kepentingan Pasar Sebagai Pengaruh
Pasar adalah kekuatan yang selalu mendorong sebuh perubahan kebudayaan. Kepentingan pasar tidak akan toleran terhadap nilai-nilai dan batas norma tertentu. Karena dalam kacamata kepentingan pasar, keuntungan adalah segalanya. Jikalau keuntungan itu harus diupayakan dengan menerobos batas-batas kemanusiaan, bukanlah menjadi persoalan. Perspektif ini akan terus berlaku terutama bagi dunia moderen yang menitik beratkan pada financial sebagai tolok ukur suatu keberhasilan kehidupan. Sehingga banyak orang yang berusaha mengupayakanya hingga titik darah penghabisan.
Sejumlah produsen pasca menjamurnya pemakai Kerudung/Hijab/Jilbab, sangat menyadari sebuah peluang keuntungan dari adanya trend ini. Hal ini tentu memacu munculnya kreativitas untuk menghasilkan sebuah produk yang mampu menarik konsumen lebih banyak. Inovasi-inovasi mulai dari Kerudung/Hijab/Jilbab yang praktis dipakai, indah dengan berbagai aksesorisnya, dan berbahan kain tertentu yang semuanya memanjakan bagi pemakainya, menjadi trend selanjutnya. Menurut salah satu produsen Kerudung/Hijab/Jilbab diindonesia yang dikutip dari republika co.id menuturkan bahwa: pengaruh televisi dan media massa lain menyebabkan beragamnya pilihan gaya busana keseharian. Meski tetap patuh pada pakem, setiap Muslimah lebih berani mengeksplorasi gaya dengan tampilan berbeda dengan busana muslim sesuai karakter personal. Menurut ia Aplikasi Kerudung/Hijab/Jilbab juga tak ketinggalan. Prinsipnya, kaidah berbusana Muslim tetap dijalankan, namun perempuan masih bisa bereksplorasi dengan Kerudung/Hijab/Jilbabnya, kata dia. Selama ini, busana Muslim tidak lagi identik dengan kesan feminin. Sekarang ini, mulai bermunculan jilbab bergaya sporty. Adapula, jilbab bergaya Hoodie, yakni jilbab dengan penutup kepala namun menutupi bagian dada dengan detail mengkerut sehingga sehingga tidak perlu lagi mengenakan kalung atau rantai.
Kemudian dalam beberapa episode pembiritaan dalam republika disebutkan bahwa beberapa komunitas jilbab telah menjamur, motif mereka sebenarnya adalah keprihatinan akan kondisi pasar jilbab yang dikuasai oleh pasar asing seperti cina dan timur tengah. Atas keprihatinanya tersebut mereka berusaha menciptakan produk mandiri untuk memenuhi pasar dalam negeri. Meskipun gaya masih banyak mengadopsi gaya luar. Adapun contoh komunitas yang sekaligus menjadi nama situs internet adalah Hij Up, dan Jilbab Cantik. Sekarang telah ada berpuluh-puluh gaya jilbab contohnya: Chrysant, Rose, Orchid, Jasmine, Sakura dan Tulip, Daisy dan Violet. Selain bisnis, mereka mempunyai alasan untuk mesosialisaikan jilbab kepada masyarakat yang belum memakainya. Sengan cara mengembangkan model diharapkan masyarakat semakin mencintai jilbab.
Dalih untuk menciptakan gaya untuk menambah kesan Kerudung/Hijab/Jilbab mampu menampung aspirasi bagi setiap individu si pemakainya menjadi salah satu alasan yang berkembang saat ini. Sebenarnya jika kita berfikir positif tentu hal ini sah-sah saja. Jika benar dan konsisten apa yang dikatakan oleh produsen tadi bahwa tanpa melanggar koridor hukum, atau kaidah Kerudung/Hijab/Jilbab, jangan sampai gaya mengorbankan esensi Kerudung/Hijab/Jilbab. sebenarnya Kerudung/Hijab/Jilbab kreatif tidaklah buruk dampak kemunculanya. Alasanya hal ini akan meningkatkan minat para muslimah untuk memakai Kerudung/Hijab/Jilbab. Selain itu dengan adanya banyak pilihan model Kerudung/Hijab/Jilbab, muslimah yang belum memakainya akan lebih tertarik.
Hal yang disayangkan adalah penekanan akan Kerudung/Hijab/Jilbab kreatif hanya berhenti pada wilayah fashion atau gaya saja. Sehingga nilai-nilai atau esensi akan Kerudung/Hijab/Jilbab itu sendiri tidak diketahui oleh pemakainya. Memang penulis akui bahwa hal ini bukan tugasnya para produsen, terlebih bagi produsen yang hanya mengejar keuntungan. Akan tetapi setidaknya jika memang ada sejumlah produsen yang peduli akan hal ini, tentusaja seharusnya produsen akan berimbang dalam memproduksi Kerudung/Hijab/Jilbab yaitu antara kreatifitas dan sesuai dengan koridor berkerudung/berhiijab yang benar. Tentu saja hal ini juga bagi para pemakainya. Jika para pemakai menganggap bahwa Kerudung/Hijab/Jilbab adalah bagian dari perintah agama yang tentu saja sacral dan tidak boleh di modifikasi yang mengarah pada pelanggaran akan pakem dalil, maka seharusnya para pemakai harus sadar bahwa Kerudung/Hijab/Jilbab dengan gaya yang tidak sesuai seharusnya jangan dibeli atau dipakai.
Lahirnya komunitas pecina Kerudung/Hijab/Jilbab kreatif setidaknya juga ikut mensosialisasikan bagaimana Kerudung/Hijab/Jilbab yang normative itu. Kalaupun mereka ingin menciptakan model atau gaya yang baru, hendaknya itu harus dibarengi dengan penjelasan-penjelasan atau batasan-batasannya. Sehingga peran komunitas ini tidak sebatas pada sosialisasi trens masa kini, akan tetapi juga flashback pada masa lampau tentang hakekat Kerudung/Hijab/Jilbab itu di syariatkan.
Kesimpulan
Dari fenomena perubahan budaya materi Kerudung/Hijab/Jilbab tersebut penulis akan berusaha menyimpulkan bahwasanya ada beberapa hal yang ditekankan disini. Yang pertama adalah terdapat perkembangan gaya dalam budaya materi ini, hal ini menandakan bahwa proses transformasi nilai-nilai atau pemaknaan akan budaya materi ini tidak sepenuhnya tersampaikan. Hal ini diakibatkan oleh beberapa factor budaya, sosial, politik dan lain sebagainya yang menunjukan proses yang sangat panjang perubahanya. Pada tahap perkembangan akhir pada Kerudung/Hijab/Jilbab kreatif ada beberapa hal yang dapat dibaca bahwa telah terjadi penyimpangan pemahaman terhadap esensi pemakianya. Sehingga tahap awal Kerudung/Hijab/Jilbab yang masih dalam dimensi ekofak, sosialfak dan ideofak, berkembang pula pada salah satu penekananya yaitu sosialfak. Artinya penekanan Kerudung/Hijab/Jilbab hanya pada wilayah atribut sosial atau penanda status sosial yang mempertegas perbedaan sosial si pemakainya. Hal ini jauh menyimpang dari hakekat makna Kerudung/Hijab/Jilbab sebenarnya.